/ Label:

Seminar BETA-UFO: THEY ARE HERE!



BETA-UFO bersama HONF Foundation dan v.u.f.o.c menyelenggarakan seminar BETA-UFO dengan tajuk "THEY ARE HERE!" yang diselenggarakan pada tanggal 1 September 2018 jam 19.00 WIB bertempat di HONF Lab, Jalan Langenastran Lor No 16, Yogyakarta. 

Fenomena UFO di Indonesia termasuk sering dilaporkan, baik kasus penampakan UFO, pendaratan, perjumpaan dengan makhluk alien, USO (Unidentified Submerged Object), kasus mutilasi ternak, penculikan oleh alien, channeling hingga crop circle. Seminar kali ini membahas dari berbagai aspek, sebab fenomena UFO ini sering dipersepsikan juga sebagai fenomena yang dianggap mistis di Indonesia.

Ikuti acara seminar ini. GRATIS dan terbuka untuk umum.



komentar (0) / Read More

/ Label:

UFO berbentuk bumerang terlihat di Bogor, 6 Februari 2017

Sebuah benda terbang aneh berbentuk bumerang terlihat pada tanggal 6 Februari 2017 di daerah Bogor, jam 10:30 wib. Terlihat setelah hujan mengguyur dari pagi. Benda terbang tersebut telihat berwarna hitam di langit berbentuk bumerang, bergerak berputar pelan melawan arah angin. Atasnya sekilas berwarna perak seperti pantulan matahari. Jarak benda tersebut jauh, saksi mata yang bernama Henri melihatnya dengan menyebutkan seperti mata panah. Henri melaporkan pengalamannya ini ke group FB BETA-UFO pada tanggal yang sama.

Saksi mata berusaha me
rekam kejadian tersebut. Yang pertama gagal dan yang kedua berhasil tetapi tidak terlihat apa apa. Selama obyek tersebut terbang, tidak terdengar suara apa-apa. Pengamatan cukup lama, dari pertama terlihat hingga hilang tak terjangkau karena pepohonan dan rumah, ada sekitar 15 menit. Obyek tersebut disaksikan bersama seorang temannya. Di bawah ini adlaah sketsa dari obyek terbang aneh yang disaksikan oleh Henri.

Ilustrasi oleh Henri

Ilustrasi oleh Henri










komentar (0) / Read More

/ Label:

UFO Crashlands In Fields Near City Chd

Chandigarh, (GGS NEWS) 01 April 2011 :In a startling development an unidentified flying object said to be carrying “aliens” crash landed near Zirakpur in the early hours of Friday morning. Estimated to be the size of five cargo ships, this elliptical object that emitted an “intense white light encircled the fields before it went down with a thud. No one is believed to have been killed or injured and the area has been cordoned off by a large contingent of the Punjab police that has been rushed to the site.

Right after the crash, radio signals were severely disrupted with cellphones going off the air for several minutes. Experts from the department of space and the Atomic Energy Commission, sleuths from the Research & Analysis Wing (RAW) and crack commandos of the army’s special forces are believed to be on their way to the site.

Top government officials said the National Aeronautics and Space Agency (NASA), the US space agency, had been informed and senior scientists were expected to arrive at the scene soon.

The Bureau of Paranormal Research & Extra Terrestrial Activities in Denver, Colorado immediately released reports of some “alien spacecraft” signals being detected in the area of the Indian subcontinent. A bureau team is expected to arrive in the city in a special jet on Thursday.

First reports received from the Indian Space Research Organization (ISRO) said the recent Supermoon activity could be the reason behind “pushing” the UFO towards the earth. “The moon’s gravitational pull, which was the biggest in nearly two decades only last week, is likely to have waylaid the spacecraft,” said T Rangarajan, who heads ISRO’s special projects cell.

Noted scientist Yash Pal said the UFO could probably be a “reconnaissance ship” and that there could be more such UFOs on the way. “The size of the ship that crashed in Punjab is small. It means it’s an offshoot vehicle. The mother ship could be nearby,” he warned.

However, Pal did not comment when asked whether the world should be bracing itself for the kind of “alien invasion” that was portrayed in the Hollywood film ‘Independence Day’.

A defence ministry official said: “We don’t have any expertise or role in respect to UFOs. Neither are we aware of the existence of extraterrestrial life forms”. The Indian Air Force, which has specialized electronic intelligence aircraft, declined to comment.

The sighting of the UFO was confirmed by a farmer who, along with his son, saw a “very luminous” object in the sky nearly an hour after midnight. Daljit Singh, 45, and his son Maninder, 17, who have been living in Zirakpur for the past 15 years, said their first reaction was that it was a “shooting star”.

“Maninder saw it first and even tried to snap it on his mobile,” says Daljit, claiming there were two distinct “lights” and, as they moved in the northwest direction, one of them got “extinguished on its own”. Some scholars are relating it to the 2012 phenomenon that comprises a range of eschatological beliefs that cataclysmic events will occur on December 21, 2012, which will mark the end of the world. Scenarios posited for the end of the world include the earth’s collision with a passing planet or an invasion by aliens.

UFOs or unidentified flying objects have been sighted in the past too. Ranging from several yards to maximum 200 metres in diameter, they seem like a flying saucer that spins on its axis. The sightings are usually accompanied by a brilliant flash of light. The Area 51 in Nevada, United States, a central component to UFO folklore, reportedly conducts storage, examination and reverse engineering of crashed alien spaceships.

Scientists say extraterrestrial organisms have long been zeroing in on future landing zones. They repeatedly conduct a recce of their selected spots. Another school of scientists firmly believes aliens are after “tritium”, a “wonder” element that is a precursor of their growth and has amazing healing properties. Tritium is abundantly available in the earth’s crust. The Sahnewal crash is though being attributed to the Supermoon phenomenon.

komentar (1) / Read More

/ Label:

USO terlihat di Laut Ipuh

Ratusan warga Kecamatan Ipuh dan Air Rami, Selasa (2/2/2011) malam menyaksikan dengan mata kepala sendiri ada fenomena alam unik. Warga melihat ada cahaya asing yang menerangi lautan di malam itu. Sebuah cahaya yang cukup terang sehingga menyedot perhatian warga di malam itu. Se Mukomuko pun heboh.

Banyak warga yang menerka-nerka sumber cahaya tersebut. Ada yang menyatakan cahaya tersebut berasal dari kapal yang terbakar. Ada juga yang menduga ada benda asing menyerupai UFO dari ruang angkasa. Namun tak sedikit l warga yang beranggapan bahwa itu adalah fenomena alam yang dibuat oleh para jin penunggu laut. Apapun cahaya itu yang jelas menyedot perhatian warga dua kecamatan tersebut.

Salah seorang warga Arifin mengatakan cahaya tersebut cukup aneh. Dan tidak pernah terjadi dalam kurun berpuluh tahun ini. Cahaya yang cukup terang seperti cahaya bulan. Namun tidak tahu pasti sumber cahaya yang menerangi laut malam itu. Cahayanya jika direkam mengguna handy cam terlihat memancar ke langit seperti lampu sorot.

Siangnya, Rabu (2/2) ada informasi yang tidak jelas yang menyatakan jika ada kapal mengalami korsleting di tengah laut. Dan menyatakan jika cahaya itu berasal dari lampu kapal. “Untuk Sumber cahaya tidak ada yang tahu pasti. Saat ini hanya menerka-nerka. Yang jelasnya pada pukul 06.00 WIB pagi pagi cahaya itu masih ada. Menghilang saat matahari terbit,” kata Arifin.

Dugaan bahwa itu berasal dari cahaya kapal untuk sementara bisa dibantah. Sebab jika itu cahaya kapal cahayanya bukan hanya satu tapi akan banyak lampu yang terlihat. Dan juga setelah dibuktikan nelayan pada pagi hari ketika hendak melaut tidak menemukan kapal apapun yang berada di sumber asal cahaya malam itu. Sehingga saat ini tidak tahu pasti apakah asal cahaya tersebut.

“Nelayan sudah mengecek pagi Rabu. Sebab memang ini menjadi pembicaraan hangat warga. Sejauh ini tidak tahu apa asal cahaya itu. Kalau kapal kata para nelayan sangat tidak mungkin,” terangnya.

Sementara itu Danramil Ipuh Kapten. Inf. Ahmad Yudi mengatakan bahwa cahaya yang timbul malam itu sangat aneh. Cahaya jika dilihat dari hasil rekamannya seperti cahaya laser. Bisa dipastikan itu bukan kapal. Namun untuk menduga itu cahaya dari benda asing harus butuh pembuktian. Yang jelas itu bukan lampu kapal, tak mungkin mampu menerangi laut malam itu. “Fenomena ini masih menjadi teka-teki yang menyedot perhatian warga kita,” terang Danramil.

Laporan lain yang diterima dari Sdr. Ilham Moehammad adalah pada tanggal 6 Februari malam, ia melihat cahaya aneh di tengah laut antara sabang dan pulau Breuh (Aceh) yang mirip dengan yang dijabarkan di Bengkulu itu. Menurutnya, jika itu kapal nelayan, biasanya kapal nelayan Aceh akan terlihat bercahaya kehijauan kalo dilihat dari jauh, namun yang ini berwarna kemerahan, mirip warna orange juga
dari semua kapal yang dilihatnya malam itu, hanya yang satu ini yang mengeluarkan cahaya kemerahan.

komentar (0) / Read More

/ Label:

Crop circle di Sleman, Yogya


Fenomena unik terjadi Desa Rejosari, Jogotirto, Berbah, Sleman, Minggu (23/1/2011). Padi ambruk di tengah sawah membentuk pola lingkaran yang sangat rapi. Seperti pola itu sengaja dibuat manusia. Istilah ilmiah untuk fenomena ini biasa disebut dengan istilah crop circles atau lingkar taman.

Menurut keterangan Basori (41), warga yang rumahnya berada di utara sawah itu, Sabtu (22/1/2011) malam sekitar pukul 22.30, dirinya mendengar suara gemuruh layaknya suara helikopter mendarat. "Suara itu terdengar sekitar 30 menit, tetapi saya tidak gubris suara itu. Saya pikir itu suara helikopter lewat," tuturnya.

Hal itu diamini oleh Ayu Rukini (32), istri Basori. "Saya juga mendengar suara itu. Waktu itu saya dan suami sedang menonton televisi. Saya mengira tentara Angkatan Udara sedang latihan," ujarnya.

Fenomena ini diketahui pertama kali oleh Yudi (20). "Sekitar pukul lima pagi tadi, saya berangkat kerja. Sewaktu melewati sawah ini, saya melihat padi-padi ambruk tapi membentuk pola yang rapi," kata Yudi.

Yudi menyanggah keterangan Basori tentang suara gemuruh yang terdengar semalam. Yudi yang tadi malam nongkrong di depan rumah Basori sampai pukul tiga pagi tidak mendengar suara apa pun. "Bahkan semalam tidak ada hujan atau angin. Tahu-tahu tadi pagi sudah terbentuk pola ini (lingkaran) di tengah sawah," ujar Yudi.

Fenomena ini dapat dilihat dengan jelas dari puncak bukit di utara sawah. Warga setempat menyebut bukit itu Gunung Suru. Puluhan warga menaiki Gunung Suru untuk melihatnya. Hujan turun dan jalan ke puncak bukit yang sangat licin tidak membuat surut antusiasme warga untuk melihat fenomena ini.

"Apakah ada UFO mendarat di sini? Saya tidak tahu pasti. Yang jelas ini adalah kebesaran Allah. Mungkin Allah memperingatkan manusia untuk menjaga alamnya," kata Syamsul Bahri (37), warga Beloran, Madurejo, Prambanan, Sleman, yang datang untuk melihat dari puncak Gunung Suru.

komentar (1) / Read More

/ Label:

Berbagai tipe aliens


Gambar ini adalah sebagian dari kompilasi tipe makhluk aliens yang berkaitan dengan fenomena UFO. Daftar lengkapnya bisa didownload di http://www.mediafire.com/?4vrapa6chm7vb8n

komentar (0) / Read More

/ Label:

Lt. Col. Wendelle C. Stevens Best Known UFO Researcher Has Died

UFO research pioneer, Wendelle Stevens (87) passed away on September 7, 2010, at his home in Tucson, Arizona of respiratory failure.

Lt. Colonel (USAF Ret.) Wendelle C. Stevens was born in 1923 in Round Prairie, Minnesota and joined the US Army in 1941. He transferred to the Air Corps in1942 and became a pilot. He alternated his career between pilot and Air Technical Service assignments with the Air Technical Intelligence Center (ATIC) at Wright Field. ATIC is where the Blue Book Office for the study of UFOs was located.

In 1947, he was assigned to Alaska where data collecting equipment onboard B-29s were detecting UFOs. He became interested in the subject and started his collection of UFO photographs. Col. Stevens amassed one of the largest collections of UFO photographs in the world. He served as US Air Attach in South America and retired from the USAF in 1963.

He spent much of his adult life actively investigating UFO cases despite harassment by the government. In December 1997, he received an award for lifetime achievement at the First World UFO Forum in Brazilia, the capital of Brazil.

Wendelle Stevens was the Director of Investigations for the Aerial Phenomena Research Organization (APRO) in Tucson, Arizona. He investigated numerous contact cases, such as the Billy Meier case in Switzerland.

He published more than 22 books concerning UFOs, and was a founder and Director of the International UFO Congress. He recently transferred his extensive photo collection, and library to Open Minds Production.

komentar (0) / Read More

/ Label:

Argentine Air Force announces committee to study UFO phenomenon

The Air Force of Argentina on Dec. 23, 2010 formally announced the formation of a committee to study the UFO phenomenon.

The Argentinean Air Force’s action to form a UFO investigation unit was confirmed by Sylvia Perez Simondini of the CEFORA (Argentinean Republic Committee for UFO Phenomena Studies), "an organization formed by various UFOlogy groups in Argentina. The main purpose is the declassification of all related UFO phenomena in Argentina. It was formed by serious Argentinean UFOlogists in Victoria, Entre Rios during a conference.”

In a public statement, Ms. Perez Simondini says, "The Argentinean Air Force has just announced the formation of a commission to investigate the UFO phenomenon.

"The Director of Institutional Relations of the Argentinean Air Force confirmed on Telefe Newscast that it has recorded two UFO sightings it cannot account for by normal explanations. The Argentinean Air Force further stated that the mission of the Air Force is to guard the security of Argentinean air space.

"This is a message that all UFO researchers hoped for, filling us with satisfaction to hear that this will occur.

"In our last congress, especially in the Uruguay, which was conducted fairly by the Uruguayan Air Force, at that time, I received greetings from Commodore Robert Muller, Head of the Unit II Air Brigade Paraná, from Colonel Ariel Rios Sanchez, Head of Ricardo Bermúdez CRIDOVNI of CEFAA, the sister republic of Chile, from Ademar Gevaerd Director of the Brazilian UFO Magazine, who is the coordinator of the declassification of UFO phenomenon in Brazil, in order to urge the Air Force of Argentina toward a common goal of UFO disclosure.

"CEFORA, (Argentinean Republic Committee for UFO Phenomena Studies) was created for this goal, to put Argentina on a par with many countries where UFO files have been declassified. This news gives us some hope to believe disclosure is starting, and Argentina also can get UFO declassification. It is most reasonablebe that we assume a critical attitude on our part, so we will have the security of a good and responsible scientific research.

"We see that the struggle of many researchers over the years can have the reward of seeing a dream fulfilled, and we hope that when this [Air Force] Committee is formed, it will know how to accept and discuss the work of researchers that has been made with a lot of effort, through the will and vocation of those who have been following the phenomenon for so long.”

Exopolitics Argentina, an organization who mission is to foster research and education in Exopolitics, the study of relations among intelligent civilizations in the multi-verse, also issued a statement supporting the establishment of the Argentinean Air Force committee on investigation of the UFO phenomenon.

Exopolitics Argentina is working for a research focus on the role of extraterrestrial civilizations in human affairs, and not just on UFOs as an isolated phenomenon.

Exopolitics Argentina's website is at www.exopoliticsargentina.net

Nations that are declassifying UFO files have generally avoided explicitly identifying the source of phenomena in their files as extraterrestrial life.

ne notable exception is that of extraterrestrial disclosure by the Bulgarian Space Research Institute in 2009.

In Nov. 2009, Lachezar Filipov, deputy director of the Bulgarian space research institute, said: "Aliens are currently all around us and are watching us all the time.

"They are not hostile towards us, rather, they want to help us but we have not grown enough in order to establish direct contact with them.

"They are ready to help us but we don’t know what to request from them in case of contact."

"Mr Filipov said 'he believed humans and aliens would have direct contact in the next ten to 15 years. But it would be through telepathy rather than radio waves', he added.

"'Even then, we might not see eye-to-eye with them, he warned. Referring to our interference with nature, he said: ‘Extraterrestrials are critical of people’s amoral behaviour.'"

Some observers believe Mr. Filipov's disclosures were the most significant extraterrestrial-related story of 2009.

With the formation of its UFO investigation committee, the Argentine Air Force now joins Uruguay, Brazil, Chile, Peru, Ecuador, and Venezuela as nations who have disclosed or are in the process of disclosing classified UFO files.

Case study: Sylvia Simondini (Argentina) and Suzanne Hansen (New Zealand)

The December 23, 2010 announcement by the Argentine Air Force that will establish a committee to study the UFO phenomenon comes 24 hours after the New Zealand Defence Force release of thousands of secret UFO files dating from 1952 – 2009.

In both the Argentinean and New Zealand cases, the persistence two activist women UFO researchers - Sylvia Simondini (Argentina) and Suzanne Hansen (New Zealand) – are arguably key to the success of UFO disclosure actions in their respective nations.

According to researcher Alejandro Rojas, “On Thursday May 13th (2010), the President of Argentina Cristina Fernandez, led the Bicentennial event for the city of Victoria in San Martín Plaza. UFO researcher Simondini Silvia Perez waited for hours to take this opportunity to deliver an envelope to President Fernandez with documentation from the UFO organization, CEFORA, on the history of declassified UFO files in other countries along with a list of the researchers in the (CEFORA) organization. They are pushing for the declassification of UFO records in Argentina. This is the first formal contact with Argentinean authorities to request the declassification of UFO files.”

Source: http://www.examiner.com/exopolitics-in-seattle/breaking-news-argentine-air-force-announces-committee-to-study-ufo-phenomenon-1

komentar (0) / Read More

/ Label:

UFO di Indonesia selama tahun 2010

Komunitas dan riset UFO Indonesia, BETA-UFO melaporkan dalam satu tahun terakhir ada 30 penampakan UFO di Indonesia. Namun, tak semua penampakan UFO itu asli.

Menurut direktur BETA-UFO Bayu Amus, selama setahun terakhir terdapat kurang lebih 30-an penampakan UFO. “Jumlah penampakan ini sama dengan penampakan tahun lalu,” ujarnya.

Namun sayangnya, di antara laporan-laporan penampakan UFO tersebut, tak sedikit yang setelah dikonfirmasi ternyata hanyalah sebuah fenomena biasa. Bayu menyebutkan seperti pada kasus penampakan UFO di jembatan Suramadu yang sempat menghebohkan media, ternyata setelah diselidiki hanyalah pantulan cahaya biasa.

Selain itu, laporan penampakan UFO pada September-Oktober tentang penampakan masal UFO di BSD, Tangerang dan Sentul ternyata setelah diselidiki hanyalah layang-layang.

Ada pula peristiwa penampakan UFO yang belum bisa dijelaskan. Misalnya UFO yang ditayangkan di media massa muncul di Bendungan Hilir di mana tertangkap belasan bulatan cahaya. “Untuk laporan ini masih belum diketahui itu benda apa,” katanya.

Penampakan di Bendungan Hilir tersebut tak bisa diketahui karena data kurang lengkap, selain itu data video yang ada memiliki kualitas yang kurang baik karena berasal dari kamera HP.[ito - inilah.com]

komentar (0) / Read More

/ Label:

Selandia Baru Rilis Dokumen UFO

Setelah Badan Arsip Inggris memutuskan untuk membuka ribuan dokumen tentang unidentified flying object (UFO), kini giliran Selandia Baru.

Ribuan dokumen rahasia tentang UFO milik Angkatan Udara Selandia Baru dirilis. Jumlahnya, lebih dari 2.000 halaman dokumen dari tahun 1952 hingga tahun 2009.

Dari dokumen tersebut diketahui komunikasi adanya penampakan UFO dimulai pada 1952 -- yang selanjutnya disebut sebagai unidentified aerial sightings (UAS).

Dokumen tersebut berisi laporan penampakan yang disksikan oleh individu sipil maupun personel militer, investigasi yang dilakukan Kementerian Pertahanan dan departemen lain, kliping koran tentang UFO, juga surat dari sejumlah orang yang mengklaim berhubungan dengan alien atau pesawat luar angkasa.

Sejumlah dokumen yang telah direvisi juga termasuk rekaman UFO paling terkenal di Selandia Baru -- yang direkam 32 tahun yang lalu. Tentang cahaya misterius di dekat Pantai Kaikoura yang difilmkan juru kamera TVNZ.

"Ini semacam penampakan benda yang melayang di antara pepohonan, lalu melesat tajam ke atas lalu ke kiri," kata Lloyd McFadden, seperti dimuat situs TVNZ, Rabu 22 Desember 2010.

Dokumen menyatakan bahwa mantan Perdana Menteri, Sir Robert Muldoon tertarik dengan kasus itu.

Dokumen juga menunjukkan, para investigator yakin, pesawat mirip cumi-cumi, atau kondisi atmosfer, atau meteor menjadi di balik cahaya misterius itu.

Namun, peneliti UFO, Suzanne Hansen berpendapat, cahaya itu yang pasti bukan penampakan Planet Venus yang biasa dikira UFO, pesawat bentuk cumi, atau burung yang terbang ke selatan.

"Jelas, itu sesuatu yang tidak bisa kita jelaskan," kata Hansen, kepada ONE News. "Kita tak tahu pasti, tapi yang pasti sesuatu yang tidak dikenal dan tak biasa."

Dokumen-dokumen yang dirilis Badan Arsip Selandia Baru seharusnya tetap menjadi rahasia sampai tahun 2050, namun akhirnya diputus dirilis dibawah UU Kebebasan Informasi.

Meski demikian, Angkatan Bersenjata memutuskan untuk menghapus identitas personal dalam dokumen-dokumen tersebut demi memenuhi aturan UU Privasi, termasuk nama-nama personel militer.

Sebagian besar informasi yang terdiri dari 12 jilid itu berisi korespondensi yang sifatnya cukup aneh. Seperti, alien raksasa dengan ukuran kaki 440 atau sketsa mahluk mirip manusia menggunakan pakaian yang dibuat dari material perak dengan sabuk besar dan helm.

Tapi, ada juga dokumen pengamatan perwira Angkatan Udara yang dihormati tahun 1961. Ia mengaku melihat penampakan benda misterius berbentuk cerutu, yang bagian bawahnya terdapat bentuk mirip kokpit. (TVNZ, Daily Telegraph)

Sumber: VIVAnews

komentar (0) / Read More

/ Label:

UFO Ditembak Jatuh di Israel


TEMPO Interaktif, Yerusalem - Angkatan Udara Israel menembak jatuh Unidentified Flying Object (UFO) yang melintas di atas reaktor nuklir Dimona di kawasan gurun Negev, Israel kemarin.

Menurut Angkatan Udara Israel dalam pernyataannya, obyek yang diduga UFO itu melintas di sebuah zona larangan terbang. Angkatan Udara marah kemudian menembak UFO tersebut hingga jatuh. Namun Angkatan Udara Israel belum bisa memberi keterangan detil soal bentuk UFO tersebut.

Mereka juga menyatakan tidak tertutup kemungkinan yang ditembak itu adalah sebuah balon udara. Yang pasti, Angkatan Udara Israel bertindak sesuai prosedur. Bila ada obyek yang melintas zona larangan terbang maka akan ditembak. Sampai berita ini diturunkan belum ada konfirmasi soal benda tersebut.

Surat kabar Israel, Haaretz, pada Oktober lalu melaporkan, Angkatan Udara Israel juga mencegah sebuah pesawat ultra ringan yang secara sengaja mencoba masuk ke zona larangan terbang.

Pada April lalu, dua pesawat jet tertangkap kamera video tengah berseliweran di atas jalan tol di Inggris M5 di siang hari. Kedua jet tersebut diduga tengah mengejar piring terbang alias UFO.

Sedangkan bulan lalu, setitik cahaya terang diduga Unidentified Flying Object (UFO) melayang tanpa suara di Virginia selama 10 menit. Bryan Fains, salah seorang warga setempat yang menyaksikan, langsung merekam peristiwa ini dengan kamera ponselnya. "Cahaya biru itu sangat terang dan terlihat jelas pada malam hari," kata Fains.

Menurut Fains, cahaya itu sempat berhenti lalu berputar dan kemudian naik ke atas. "Saya menduga itu adalah UFO, mungkin kamu pikir hanya melihat hal seperti ini di film, tapi saya yakin ada mahluk lain selain manusia," ujarnya.

komentar (0) / Read More

/ Label:

Teka-Teki Keberadaan Makhluk Asing

Oleh: Fiona Macrae -

Sepertiga responden menyatakan bahwa kita semestinya berupaya secara aktif melakukan kontak dengan makhluk asing tersebut.

Jika anda baru turun ke bumi, hal ini mungkin kedengarannya agak asing. Namun hampir separuh orang Inggris percaya adanya manusia hijau mini.
Poling yang dilakukan dengan responden lebih dari 2.000 orang dewasa menghasilkan fakta bahwa bahwa 44 persen berpendapat eksisnya kehidupan dunia lain.

Pria dewasa paling meyakini adanya kehidupan makhluk asing, dengan 46 persen dari mereka yang disurvei Royal Society, menyatakan bahwa kita tidak sendirian hidup di alam semesta ini.

Hampir setengah orang Inggris yakin dengan adanya UFO, seperti misalnya 'Dudley Dorito' yang mengklaim diri telah tiga kali menyaksikannya di langit Inggris, dalam beberapa tahun terakhir.

Lebih dari sepertiga responden mengatakan bahwa kita harus secara aktif berupaya melakukan kontak dengan ET.

Namun misi yang dibuat semua lebih sulit karena opini dibagi persis pada apa yang kita cari.

Profesor Simon Conway Morris, pakar evolusi Universitas Cambridge mengatakan, "Hal ini kemungkinan akan terjadi pada beberapa abad mendatang, saat kita kembali dari sebuah eksibisi dan memberi sesuatu bagi para mineralog. Dia akan menghubungi kita di hari berikutnya sambil berkata, Ngomong-ngomong, anda baru saja dibawa kembali oleh alien."

"Dengan kata lain, kemungkinan saja sangat berbeda dari apa yang kita harapkan bahwa kita harus membuang semua prangsangka kita," sambungnya.


Paul Davies, seorang profesor kosmologi pada Universitas Arizona State, kelahiran Inggris, mengatakan, "Suatu ketika pada satu miliar tahun terakhir, bukan tidak mungkin perkakas kuno alien melakukan perjalanan ke sini atau melakuan eksplorasi, bahkan sebuah gelombang kolonisasi yang memutuskan bahwa mereka tidak akan tinggal di sini selamanya."

Dan apa yang kita khayalkan kelihatannya melebihi apa yang dapat kita ketahui.

Hanya 28 persen dari mereka yang disurvei oleh YouGov mengatakan bahwa mereka tidak yakin akan adanya kehidupan lain-dan 28 persen sisanya mengakui bahwa mereka tidak dapat memastikan. (Erabaru/DM/sua)

komentar (0) / Read More