Ahli Kanada bersama Lapan akan teliti ledakan di Bone

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) berencana melakukan penelitian lebih lanjut atas ledakan yang terdengar di Pantai Tanjung Palete, Bone, Sulawesi Selatan, pada 8 Oktober. Tim Lapan akan mulai melakukan penelitian paling cepat pekan depan. Ledakan itu sejauh ini diduga adalah asteroid yang jatuh.

"Memang ada rencana, paling cepat minggu depan," ujar Peneliti Utama Astronomi-Astrofisika LAPAN, Thomas Djamaluddin, ketika berbincang dengan detikcom.

"Dari tim Kanada ingin analisis data, nanti tim lapangannya dari Lapan. Tapi siapa dari Lapan yang akan ke sana (Bone) belum ditentukan," katanya.

Ledakan di angkasa Bone, Sulsel, memunculkan kekhawatiran tentang pertahanan Bumi terhadap pengaruh benda angkasa luar.

Kekhawatiran ini lahir karena asteroid yang jatuh di Bone 8 Oktober lalu tidak terlihat oleh teleskop. Periset di University of Western Ontario menyatakan, benda yang jatuh di Bone menampakkan awan debu yang bersinar seperti bola api. Hal serupa juga disaksikan oleh warga Bone. Gedung Putih akan mengembangkan kebijakan tentang ancaman benda angkasa luar itu menjelang Oktober tahun depan.

Perkembangan penelitian soal ledakan di angkasa Bone ini menarik karena sebelumnya, Kepala Planetarium Boscha, Moedji Raharto saat dikonfirmasi terpisah menyatakan kecil kemungkinan ledakan tersebut berasal dari benda asing atau meteor. Sementara itu, Abdul Rahman, peneliti Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) memastikan hari itu tidak ada benda asing yang masuk ke dalam orbit bumi.

Berbeda dengan jatuhnya meteor di Banjar (dusun) Kelumpang, Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali, awal Januari 2008 lalu yang tidak mengundang perhatian ilmuwan dari luar negeri, kali ini ledakan di Bone nampaknya serius untuk diteliti. Hal ini mengundang tanda tanya, benda apa yang sebenarnya jatuh tersebut. Ledakan serupa pernah terjadi di Tangerang, pada tanggal 19 Desember 2004 lalu. Beritanya bisa dibaca di sini.

(Dari berbagai sumber: Detikcom, newscientist.com, Antara)

0 komentar:

Post a Comment